MADRID (RIAUPOS.CO) – Sudah sembilan kali wide attacker Real Madrid Vinicius Junior menjadi korban serangan rasialis di Spanyol. Yaitu, sejak dua tahun lalu dalam El Clasico di Camp Nou, kandang FC Barcelona (24/10/2021). Tetapi, memang baru serangan kesepuluh di Estadio Mestalla, kandang Valencia CF (23/5), yang viral dan menuai atensi luas.
Atas sindiran Vini yang menyebut Spanyol sebagai negara rasis, otoritas di Negeri Matador pun bereaksi. Setelah Kepolisian Valencia menangkap tiga fans Los Che –sebutan Valencia CF– yang diidentifikasi sebagai pelaku rasialis, RFEF (Federasi Sepakbola Spanyol) melalui komite kompetisi memberikan sanksi untuk Los Che kemarin (24/5).
Seperti dilansir Diario AS, Los Che dihukum untuk mengosongkan tribun Mario Kempes (Grada Kempes) di Mestalla. Tribun di salah satu bagian belakang gawang itulah yang memicu emosi Vini. Pada menit ke-75, pemain 22 tahun asal Brasil tersebut membalas teriakan ”mono (monyet)” dari fans di Grada Kempes.
Sanksi itu berlaku untuk lima jornada di Mestalla. Seiring sisa laga kandang Los Che di La Liga musim ini hanya satu, melawan RCD Espanyol (29/5), empat laga lainnya berarti untuk musim depan. Los Che sekaligus disanksi denda EUR 45 ribu (Rp722,9 juta).
Sanksi pengosongan tribun itu sejatinya merupakan yang paling ringan mengacu Pasal 64 Kode Disiplin RFEF.
”Sanksi bisa diperberat apabila dalam menjalankan sanksi awal (pengosongan tribun, red) tidak dipenuhi dengan benar dan menampilkan pesan mengutuk rasisme ke publik,” tulis Mundo Deportivo.
Sanksi yang lebih berat secara berurutan antara lain memindahkan laga kandang, dinyatakan kalah dalam pertandingan, pengurangan poin, dan degradasi. David Albelda, kapten Los Che era 2000-an, mengkritik sanksi untuk mantan klubnya.
Menurut mantan gelandang bertahan peraih gelar La Liga 2001–2002 dan 2003–2004 itu, aturan yang dipakai komite kompetisi terlalu dipaksakan.
”Selalu ada yang pertama (menjadi korban) dalam mengubah aturan permainan,” kicaunya di Twitter.
Los Che pun bereaksi atas sanksi untuk mereka dengan siap mengajukan banding.
”Kami juga mengecam keras aksi serangan rasial di sepakbola. Tetapi, kami akan mengajukan banding untuk sanksi penutupan sebagian tribun lantaran sangat tidak adil,” bunyi pernyataan resmi Los Che.
Jika Valencia disanksi, Vini malah dibebaskan dari sanksi kartu merah yang diterimanya di Mestalla alias dibatalkan. Artinya, dia bisa main ketika Real menghadapi Rayo Vallecano dini hari tadi (25/5).
Alasan pembatalan karena wasit VAR (video assistant referee) di Mestalla hanya menampilkan rekaman ketika Vini menampar striker Los Che Hugo Duro. Sementara itu, momen Duro memiting leher Vini dari belakang malah tidak ditampilkan.
”Komite kompetisi semestinya lebih fokus dalam masalah situasi pertandingan ketika terjadi serangan rasialis. Jika mereka tidak mampu, liga sebaiknya dihentikan karena menunjukkan ketidakberdayaan otoritas liga,” kata Eduardo Iturralde Gonzalez, mantan wasit top La Liga, kepada Diario AS.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman